Rabu, 13 Februari 2008

Jalan Hidup

tentunya sudah sering mendengar istilah "hidup adalah pilihan". ada saat kita dihadapkan dengan 2 pilihan sulit dan pastinya hanya ada satu pilihan hidup yang dapat dipilih dan akan mengantarkan kita pada suatu perjalanan hidup yang tidak gampang. harus siap dengan berbagai tantangan dan rintangan yang dihadapi ke depan.
jalan hidup yang dipilih bukan persoalan sepele. sekalinya memutuskan memilih one path of two crucial paths of life, hidup kita akan senyatanya berubah. menoleh kembali ke belakang dan memilih another path? mustahil.
ketika memilih menjalani hidup dengan seseorang yang diyakini mampu mengangkat derajat dan martabat keluarga, Ia tidak bisa kembali pada kondisi awal ketika Ia dengan keras berpikir jalan mana yang akan Ia tempuh. jika pada akhirnya Ia menyesal mendapati pasangan hidupnya berselingkuh, lalu look back upon everything dan berniat membina kembali hubungan dengan "dia yang tercampakkan", dan ingin mengulang waktu, hanyalah suatu ke-sia-sia-an. waktu terus berputar. Ia tidaklah Ia yang dulu dan seseorang itu bukanlah seseorang beberapa tahun yang lalu. waktu merubahnya.
ada kalanya, perlu dipikir ulang, apakah "the road you take" adalah the road you are really willing to take. sesuaikah dengan hati nurani? tanggalkan gengsi, imej, ataupun prestise... jangan sampai terlintas keinginan untuk menapaki "the road not taken"...........


"The Road Not Taken"

Robert Frost
Two roads diverged in a yellow wood
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth;

Then took the other, as just as fair
And having perhaps the better claim,
Because it was grassy and wanted wear;
Though as for that, the passing there
Had worn them really about the same,

And both that morning equally lay
In leaves no step had trodden black.
Oh, I kept the first for another day!
Yet knowing how way leads on to way,
I doubted if I should ever come back.

I shall be telling this with a sigh
Somewhere ages and ages hence:
Two roads diverged in a wood and I--
I took the one less traveled by,
And that has made all the difference.


1 komentar:

irmanto mengatakan...

Boleh aja sih mikiran jalan yang sudah kita ambil. Tapi dengan catatan, jalan disesali. Ini kan soal bagaimana kita mengelola jalan yang udah kita ambil itu. Alamak! Ngomong apa sih saya